Indonesia Memperoleh Medali Terbanyak Di Asia Tenggara
Ada 206 negara yang bersaing di Tokyo dengan lebih dari 11.000 olahragawan sebagai wakil mereka. Walau ada cukup medali untuk tiap negara yang hipotetis pulang dengan 1 — 309 di 33 cabang olahraga — banyak negara bakal pulang tanpa piranti keras apa saja. Bahkan juga, ada 72 negara yang dianggap Komite Olimpiade Internasional yang belum pernah raih medali Olimpiade.
Amerika Serikat ialah pimpinan selama hidup dalam medali Olimpiade dituruti oleh Inggris, Jerman dan Prancis. Amerika Serikat memang menjadi langganan peringkat pertama dalam ajang olimpiade. Terlihat dari beberapa ajang olimpiade lalu Amerika Serikat lah yang memimpin peringkat pertama.
Status Indonesia Menjadi Negara Asia Tenggara Mengumpulkan Medali Terbanyak
Status Indonesia dalam perincian pencapaian medali Olimpiade Tokyo kembali turun pada Selasa, 3 Agustus. Meskipun begitu, Indonesia masih ada di status paling atas antara beberapa negara lain di teritori Asia Tenggara. Terbukti dari hasil pencarian medali Indonesia menjadi negara terbanyak dalam pengumpulan medali. Dibandingkan dengan beberapa negara di Asia Tenggara karena Indonesia berhasil mendapatkan total 5 medali.
Indonesia melampaui beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, dituruti oleh Filipina di rangking ke-43 dengan 1 emas dan satu perak, Thailand di rangking ke-52 dengan 1 emas, dan Malaysia di rangking ke-75 dengan 1 perunggu.
Tiga medali pertama Indonesia datang dari angkat besi. Lifter Windy Cantika Aisah bawa pulang perunggu dari nomor 49 kg putri. Eko Yuli Irawan memperoleh perak dari nomor 61 kg putra, dan Karunia Erwin Abdullah memperoleh perunggu kembali dari nomor 73 kg putra.
Di hari Senin, Indonesia memperoleh salah satu emas dari Greysia Poly dan Apriyani Rahayu yang memenangi final double putri badminton. Pada hari yang serupa, Anthony Sinisuka Ginting raih perunggu dari tunggal putra.
Indonesia memberikan sepasang olahragawan peraup medali emas beberapa hadiah, terhitung uang kontan dan sapi, sesudah mereka menaklukkan China di final double putri badminton di Olimpiade. Pemerintahan bakal menghadiahkan uang kontan 5 miliar rupiah.
Greysia Polii, 33, dan Apriyani Rahayu, 23, merampas emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo sesudah menaklukkan bekas kampiun dunia China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan 21-19 21-15, Senin. Berdasar laporan itu, Bupati di desa halaman Apriyani di nusa Sulawesi janjikan lima ekor sapi dan sebuah tempat tinggal. Sementara rantai restaurant bakso janji untuk memberikan mereka berdua tempat.
Dalam profile Liga Bulu-bulu Tepis Dunia, tekad olahraga Greysia terhitung jadi peraup medali emas Olimpiade. Kamu nyaris pensiun dari olahraga sesudah Olimpiade Rio di mana kamu capai perempat final, tapi diyakinkan oleh Apriyani untuk berkompetisi di Olimpiade lain.
“Aku benar-benar tersanjung dengan perolehan ini, kalimat masih enggak dapat mengutarakan begitu bersyukurnya aku, begitu bersyukurnya aku ke orang yang betul-betul memberikan kesempatan kali ini, Tuhan,” catat Greysia di halaman Instagram-nya, sambil menambah jika kamu mengharap kemenangan itu bisa “mengusung semangat” di periode wabah.