Selandia Baru Mengizinkan Peloncong Yang Telah Divaksin
Selandia Baru merencanakan untuk meluluskan masuk bebas karantina untuk wisatawan yang divaksin dari beberapa negara beresiko rendah. Mulai awalnya tahun depannya sebagai sisi dari pembukaan kembali perbatasannya. Dengan bertahap yang ditutup tahun kemarin karena wabah, Pertama Menteri Jacinda Ardern menjelaskan di hari Kamis.
Ardern menjelaskan pemerintahan bakal berpindah ke mode berbasiskan resiko perseorangan baru untuk perjalanan bebas karantina mulai kwartal pertama 2022 yang bakal memutuskan lajur beresiko rendah, menengah, dan tinggi ke negara tersebut.
Wisatawan yang divaksin dari beberapa negara beresiko rendah bisa lakukan perjalanan bebas karantina. Sementara mereka yang dari beberapa negara beresiko sedang dan tinggi harus lewat gabungan perlakuan karantina dimulai dari karantina diri sampai habiskan 14 hari di karantina.
“Kami belum dalam status untuk kembali membuka seutuhnya. Saat kami berpindah, kami bakal waspada dan waspada, karena kami ingin bergerak dengan kepercayaan dan kejelasan sebanyak-banyaknya,” kata Ardern dalam pidatonya dalam suatu komunitas. mengenai menyambungkan kembali masyarakat Selandia Baru dengan dunia.
Ardern sudah memenangi sanjungan global karena meredam transmisi lokal COVID-19 lewat taktik eliminasi yang ketat. Negara ini cuman menulis 2.500 kasus dan 26 kematian.
Ardern menjelaskan project percontohan karantina diri bakal diawali tahun ini, dan mekanisme pengetesan dan pengecekan vaksin baru bakal dibangun di tepian. Negara tersebut bakal percepat penyeluncuran vaksinasi dengan semua umur yang penuhi persyaratan bisa pesan vaksin mereka pada 1 September, kata Ardern. Ini bakal beralih ke interval enam minggu di antara jumlah untuk pastikan semakin banyak masyarakat Selandia Baru minimal divaksin beberapa.
Ardern menjelaskan pemerintahan bakal menjaga taktik eliminasinya.
“Bila kita hentikan pendekatan eliminasi kita terlampau cepat, tidak ada jalan untuk kembali, dan kita bisa memandang pandemi yang berarti di sini sama seperti yang dirasakan beberapa negara di luar balad yang sudah buka diri lebih cepat dalam penyeluncuran vaksinasi mereka,” kata Ardern.