Vaksin Ketiga Akan Diberikan Ke Tenaga Kesehatan Indonesia

Pemerintah provinsi DKI Jakarta barusan mengawali inokulasi vaksin Covid-19 jumlah atau booster ke-3 untuk tenaga kesehatan. Tidak untuk warga biasa atau bahkan juga influencer. Petinggi DKI Jakarta Suharti menerangkan, vaksinasi jumlah ke-3 sudah dikasih ke 3.333 tenaga kesehatan.

“Aku mendapatkan data dari web KPCPEN (panitia mitigasi Covid-19 dan perbaikan perekonomian nasional),” ucapnya dalam seminar-online LRT Jakarta, Jumat, 29 Juli. Jumlah vaksin ke-3 ialah 46 Sinovac dan 3.287 Moderna. Penerimanya ialah tenaga medis yang bekerja di sarana kesehatan Jakarta.

Awalnya, sebuah posting trending di Twitter merekomendasikan supaya seorang influencer memperoleh booster vaksin. Posting itu memperlihatkan photo ruangan vaksinasi. Pada gambar itu tercatat akronim ‘DPRD’ dan simbol Kota Jakarta.

Pj Sekretaris DPRD DKI Jakarta Augustinus pastikan enggak ada vaksinasi jumlah ke-3 suntikan Moderna di gedung DPRD. Ucapnya hoaks.

Data DKI Jakarta per 29 Juli jam 11.30 WIB, keseluruhan orang yang mendapatkan vaksin jumlah pertama sekitar 7,59 juta orang. Sedang jumlah yang menerima jumlah ke-2 sekitar 2,68 juta orang, dan jumlah ke-3 sekitar 3.333 tenaga medis.

Disamping itu, untuk vaksin Gotong Royong, keseluruhan orang yang mendapatkan jumlah pertama sekitar 160.270.000 orang, dan yang telah mendapatkan jumlah komplet 96.930 orang. Program vaksinasi Covid-19 masih berjalan dan sampai sekarang ini tidak ada vaksin booster injeksi untuk warga biasa.

Kementerian Kesehatan RI sudah mengawali pemberian vaksin booster atau inokulasi ke-3 untuk tenaga medis dengan memakai vaksin Moderna. Lima puluh guru fantastis Fakultas Kedokteran Kampus Indonesia (FKUI) dan beberapa dokter di Tempat tinggal Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendapatkan suntikan pada Jumat, 16 Juli.

“Aku mengharap semua tenaga kesehatan selekasnya memperoleh vaksin booster membuat perlindungan mereka,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seperti diambil di website kementerian kesehatan.

Sekitaran 1,5 juta petugas kesehatan bakal memperoleh suntikan dalam 7-8 minggu. Profesor FKUI Aman Pulungan yang mendapatkan suntikan menjelaskan enggak rasakan efek. Dia optimis vaksin booster bakal tingkatkan kekebalan badan.

“Aku cukup percaya dengan vaksin Moderna, [karena] [vaksinasi] pertama dan ke-2 memakai Sinovac yang platformnya ialah virus yang enggak aktif, ini ialah Moderna dengan basis yang lain. Aku berpikir ini yang terbaik, “kata dokter.

Aman menghimbau semua tenaga medis untuk selekasnya memperoleh booster vaksin. Dibutuhkan kebal yang kuat untuk variasi virus Delta, khususnya saat menjaga langsung pasien Covid-19.